
Mojokerto, Nusantaradigital.online – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur terus memperkuat kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana melalui pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) di sejumlah daerah. Sepanjang awal Mei 2025, program ini telah dilaksanakan di enam kabupaten, yakni Tuban, Tulungagung, Lamongan, Trenggalek, Nganjuk, dan Mojokerto.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris BPBD Jatim, Andhika Nurrahmad Sudigda, dalam keterangan tertulisnya, Senin (12/5/2025).
“Pembentukan Destana menjadi prioritas BPBD Jatim dalam membangun ketangguhan masyarakat dari tingkat desa. Ini merupakan bagian penting dari strategi pengurangan risiko bencana yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Andhika.
Di dua kabupaten, yakni Trenggalek dan Mojokerto, kegiatan pembukaan program Destana juga dihadiri oleh anggota Komisi E DPRD Jawa Timur, yakni Hj. Siti Mukiyarti dan Suwandi Firdaus. Kehadiran mereka menandakan kuatnya dukungan legislatif terhadap upaya penguatan ketahanan masyarakat desa.
“Pembentukan Destana ini harus mampu mendorong kemandirian desa dalam menghadapi bencana, serta mengaktifkan seluruh unsur penthahelix—mulai dari pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi hingga media,” kata Suwandi Firdaus saat memberi sambutan.
Seperti halnya pembentukan Destana di desa-desa sebelumnya, kegiatan ini juga ditandai dengan penyerahan simbolis 100 bibit pohon produktif kepada desa sasaran. Kegiatan ini dilanjutkan dengan penanaman pohon bersama sebagai simbol komitmen menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi risiko bencana berbasis alam.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Plt. Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jatim, Dadang Iqwandy, Pejabat Fungsional Ahli Madya Sriyono, serta Tenaga Ahli BPBD Jatim, Bige Agus Wahyuono. Selain itu, para Kalaksa BPBD kabupaten, unsur Forkopimcam, serta kepala desa di lokasi kegiatan juga ambil bagian aktif dalam seluruh rangkaian acara.
Kegiatan pembentukan Destana tidak sekadar seremonial, tetapi juga mencakup edukasi dan pelatihan berbasis risiko. Beberapa materi yang diberikan kepada masyarakat dan relawan desa meliputi:
-
Pengenalan konsep dan tujuan Destana
-
Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD)
-
Pembuatan peta rawan bencana desa dan jalur evakuasi
-
Simulasi evakuasi gempa bumi
-
Pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) tingkat desa
Program Destana merupakan bagian dari target jangka panjang Pemprov Jatim untuk membentuk 1.000 desa tangguh bencana hingga 2026. BPBD Jatim terus mendorong sinergi lintas sektor dan dukungan pemerintah kabupaten/kota agar program ini berkelanjutan dan berdampak langsung. (why)