Komisi D DPRD Jatim Sambut Baik Peluncuran Koridor 6 Trans Jatim, Dorong Akses Transportasi Merata hingga Kepulauan

Mojokerto, Nusantaradigital.online — Peluncuran Koridor 6 Trans Jatim yang menghubungkan Sidoarjo–Mojokerto disambut dengan penuh apresiasi oleh Komisi D DPRD Provinsi Jawa Timur. Dalam momentum peresmian tersebut, Komisi D menekankan pentingnya keberlanjutan dan perluasan layanan transportasi publik yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat.

 

Ketua Komisi D DPRD Jatim, Abdul Halim, menyampaikan rasa syukur atas peluncuran koridor baru ini, yang ia sebut sebagai “launching dari rasa hatimu”, karena mencerminkan harapan kolektif masyarakat terhadap akses transportasi yang aman, nyaman, dan terjangkau.

 

“Koridor 6 ini bukan sekadar jalur baru, tetapi bagian dari langkah besar yang akan memberikan multiplier effect terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat—dari sektor ekonomi, keamanan, hingga kenyamanan dalam mobilitas,” ujarnya.

 

Halim menekankan bahwa peluncuran ini bukan akhir dari pengembangan, karena Dinas Perhubungan Jatim telah merencanakan pembukaan koridor-koridor baru, tidak hanya di wilayah daratan, tetapi juga menjangkau kepulauan.

 

“Jawa Timur itu bukan hanya daratan, kita punya kepulauan—ada Gili Ketapang, Gili Labak, Gili Iyang, Pantai Sembilan. Maka akan hadir Trans Jatim Laut yang menyisir jalur dari Probolinggo ke Sumenep. Ini akan sangat membantu masyarakat, termasuk untuk layanan kesehatan darurat di wilayah kepulauan,” ungkapnya.

 

Halim juga menyoroti potensi pengembangan jalur wisata berbasis transportasi publik. Salah satu rencana adalah membangun akses dari terminal tipe A Pandaan menuju destinasi populer seperti Trawas, Prigen, hingga Cangar, untuk mendukung pariwisata inklusif bagi masyarakat yang tidak memiliki kendaraan pribadi.

 

“Kadang kita ingin ke wisata, tapi terhambat transportasi. Dengan Trans Jatim, semua bisa ke sana. Ini mendukung pertumbuhan UMKM, destinasi wisata, dan mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi,” ujarnya.

 

Komisi D juga menggarisbawahi bahwa kehadiran koridor ini turut mengakomodasi kalangan pesantren dan guru di kawasan Mojokerto–Sidoarjo, menjadikan layanan ini inklusif untuk semua kalangan.

 

Halim menambahkan bahwa Surabaya Raya atau Gerbangkertosusila memegang peranan penting sebagai penyumbang seperenam ekonomi Jawa Timur, sehingga integrasi transportasi di kawasan ini harus menjadi prioritas pembangunan.

 

“Transportasi publik bukan semata urusan mobilisasi, tapi juga strategi  dan pemacu pertumbuhan ekonomi. Bahkan di tempat-tempat yang sebelumnya sepi, kehadiran koridor Trans Jatim bisa menciptakan denyut baru, termasuk media dan pelaku usaha,” tegasnya.

 

Dengan penambahan koridor ini, Komisi D berharap akan terjadi peningkatan pendapatan daerah, percepatan ekonomi masyarakat, serta transformasi pola pikir masyarakat terhadap pentingnya transportasi publik sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan.

 

“Koridor 6 ini semoga segera tersambung dengan koridor 7 dan seterusnya, demi layanan publik yang makin merata hingga ke pelosok dan kepulauan Jawa Timur,” pungkasnya. (why)

By why hum

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights