BPBD Jatim Respons Cepat Arahan Gubernur dalam Penanganan Bencana

Sidoarjo, Nusantaradigital.online – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Gatot Soebroto, menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya melakukan penanganan bencana secara cepat dan tepat sesuai dengan arahan Gubernur Jawa Timur.

Dalam wawancara terbaru, Gatot menyampaikan bahwa Gubernur selalu menekankan pentingnya respons sigap dalam menghadapi bencana, baik bencana alam maupun non-alam.

 

“Saat ini, kita tahu banyak wilayah terdampak banjir. Gubernur telah menginstruksikan kepada kami serta OPD terkait, seperti Dinas Pengairan, Cipta Karya, dan Bina Marga, untuk segera turun ke lapangan, mengevaluasi, serta memberikan penanganan dan bantuan yang dibutuhkan,” ujar Gatot.

 

Gatot juga menyampaikan bahwa Gubernur telah meminta BPBD dan OPD terkait untuk segera merespons jika terjadi korban jiwa, baik yang mengalami luka-luka, meninggal dunia, maupun kerusakan infrastruktur. Langkah ini bertujuan agar bantuan dan rehabilitasi dapat segera dilakukan.

 

Lebih lanjut, Gubernur juga menekankan pentingnya pemulihan lingkungan akibat kerusakan alam yang terjadi. “Beliau mengingatkan kami agar segera melakukan pemulihan ekosistem, seperti penanaman pohon, pembersihan sungai, normalisasi aliran air, dan berbagai langkah lainnya untuk memperbaiki lingkungan yang terdampak,” jelas Gatot.

 

Salah satu wilayah yang menjadi perhatian utama adalah Sidoarjo dan Gresik yang terdampak banjir. Gatot menyebut bahwa ia bersama Kepala Dinas PU Sumber Daya Air telah diperintahkan untuk memantau perkembangan banjir di wilayah tersebut. Bahkan, baru-baru ini telah dilakukan rapat koordinasi dan peninjauan langsung oleh Wakil Gubernur Emil Dardak untuk mencari solusi terhadap masalah banjir yang terjadi.

 

Selain itu, BPBD Jatim juga fokus pada penanganan bencana di wilayah lain, seperti Bondowoso dan Bojonegoro. Gubernur meminta agar koordinasi antarinstansi terus ditingkatkan agar permasalahan di lapangan bisa segera ditangani dengan efektif.

 

Gatot juga mengungkapkan bahwa normalisasi dan perbaikan infrastruktur di sejumlah titik telah dialokasikan dalam program PU Pengairan. Salah satunya di Jalan Soekarno-Hatta, yang sering mengalami limpasan air hujan ke jalan raya. Di Sidoarjo, normalisasi sungai juga dilakukan bersama pemerintah kabupaten guna mencegah banjir yang lebih luas.

 

“Gubernur pernah meninjau langsung wilayah Waru saat terjadi banjir. Beliau meminta kami bersama PU Pengairan untuk melakukan normalisasi dan pembersihan sungai. Kami telah menurunkan alat berat untuk membantu proses tersebut,” ungkap Gatot.

 

Selain itu, tanggul di beberapa daerah juga menjadi perhatian utama. Wilayah Situbondo dan Lumajang, yang terdampak bencana akibat erupsi Gunung Semeru, menjadi prioritas untuk dilakukan penanganan agar aliran sungai dapat kembali mengairi sawah dan irigasi dengan baik.

 

Bencana hidrometeorologi masih menjadi tantangan utama di Jawa Timur. Menurut informasi dari BMKG, saat ini wilayah Jatim masih berada dalam peralihan dari musim penghujan ke kemarau, sehingga intensitas hujan masih cukup tinggi dan berpotensi menimbulkan banjir serta tanah longsor.

 

“Beberapa wilayah masih terdampak banjir, seperti Madiun, Sidoarjo, Gresik, dan Jember. Bahkan, hari ini kami masih melakukan pencarian korban hilang akibat banjir di Madiun bersama tim OPD terkait,” ujar Gatot.

 

Selain penanganan pascabencana, BPBD Jatim juga terus melakukan upaya pencegahan dan mitigasi. Edukasi kepada masyarakat serta program penghijauan, seperti penanaman pohon dan pembersihan sungai, terus digalakkan. BPBD juga bekerja sama dengan OPD teknis untuk perbaikan infrastruktur, normalisasi sungai, pembangunan tanggul, dan pembuatan embung guna mengurangi dampak bencana di masa mendatang.

 

“Kolaborasi dengan berbagai pihak sangat penting untuk memastikan upaya pencegahan dan penanganan bencana dapat berjalan optimal. Kami terus hadir di masa tanggap darurat dan juga dalam upaya mitigasi agar masyarakat lebih siap menghadapi bencana,” tutup Gatot. (why)

By why hum

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights