Unusa Torehkan Prestasi di Gelar Karya PPG se-Jatim, Kukuhkan Calon Guru Berkualitas Menuju Indonesia Emas

Surabaya, Nusantaradigital.online Gelar Karya Pendidikan Profesi Guru (PPG) se-Jawa Timur 2025 menjadi panggung penting bagi para calon guru untuk menampilkan ide, inovasi, dan kompetensi terbaik mereka. Tidak lagi diselenggarakan secara terpisah di masing-masing Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), tahun ini gelar karya dipusatkan di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional.

Mengangkat tema “Kepemimpinan Calon Guru Masa Depan: Sinergi, Inovasi, dan Semangat Kompetitif Menuju Indonesia Emas 2045”, ajang ini diikuti oleh mahasiswa PPG dari berbagai kampus di Jawa Timur, termasuk Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) yang turut ambil bagian di berbagai cabang lomba—mulai dari Senam Guru Indonesia (SGI), Lomba Artikel Ilmiah, hingga Microteaching.

 

Wakil Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unusa, Dr. Nafiah, M.Pd., menjelaskan bahwa Unusa mengirimkan delegasi tangguh di setiap kategori: 8 mahasiswa untuk microteaching, 9 mahasiswa di lomba artikel ilmiah, serta 2 tim untuk senam SGI.

 

Unusa pun membuktikan kualitasnya sebagai pencetak calon guru berdaya saing tinggi. Dalam cabang Microteaching tingkat Sekolah Dasar, Muhammad Ghandur Fitto Assany sukses menyabet Juara 1 berkat penguasaan pedagogik, kemampuan mengelola kelas, dan kreativitas penggunaan media pembelajaran. Sementara di jenjang SMP, Dwi Rachmad Sulkarinanto meraih Juara 3 dengan pendekatan inovatif dan komunikasi yang kuat di kelas.

 

Pada lomba Artikel Ilmiah, Wahyu Riski Ilahi membawa pulang Juara 2, dengan karya yang dinilai orisinal dan tajam dalam analisis. Di kategori Senam Guru Indonesia, tim PPG Unusa masuk dalam enam besar terbaik dari 30 LPTK se-Jatim. Sebagai penutup manis, Unusa juga berhasil meraih Juara 1 Booth Terbaik di puncak acara yang digelar pada 15 Mei di Unesa.

 

Menurut Nafiah, capaian tersebut tidak terlepas dari semangat dan kekompakan antara dosen pembimbing dan mahasiswa. Persiapan intensif melalui pelatihan, bimbingan, hingga simulasi terus dilakukan sejak gelar karya internal yang diselenggarakan di kampus Unusa pada 13 Mei lalu.

 

“Menjadi guru tidak hanya soal mengajar, tapi juga harus memiliki pesona yang mampu menarik siswa untuk antusias belajar. Dalam microteaching, penilaiannya pun komprehensif, mulai dari perangkat pembelajaran, sikap, penyampaian tujuan, hingga penutupan pelajaran,” jelasnya.

 

Ia berharap Gelar Karya PPG se-Jawa Timur ini bisa menjadi agenda tahunan yang mempererat sinergi antar LPTK. Tak sekadar ajang unjuk kemampuan, tetapi juga ruang bertukar gagasan antarcikal bakal pendidik generasi Indonesia Emas.

 

“Ini adalah bagian dari komitmen Unusa mencetak guru berkarakter akhlakul karimah, yang siap menghadapi tantangan dunia pendidikan masa depan,” tutup Nafiah. (why)

By why hum

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights