
Sumenep, Nusantaradigital.online— Kapal Gandha Nusantara 2 pagi itu tak hanya bersandar sebagai alat transportasi, tapi berubah fungsi menjadi rumah sakit terapung. Di atas geladak kapal yang dilengkapi peralatan medis, puluhan warga Pulau Raas menanti giliran untuk menjalani operasi—gratis dan langsung ditangani oleh dokter-dokter spesialis dari Tim Pelayanan Kesehatan Bergerak (Yankes Bergerak) Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Kegiatan ini berlangsung Sabtu (17/5/2025), sebagai bagian dari komitmen Pemprov Jatim dalam mendekatkan layanan kesehatan ke daerah-daerah terpencil, khususnya wilayah kepulauan yang selama ini minim fasilitas medis memadai.
Sebelumnya, proses skrining dilakukan secara bertahap. Hari Kamis dan Jumat, tim medis dari Puskesmas Kecamatan Raas bersama tenaga kesehatan dari Provinsi Jawa Timur melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan siapa saja yang layak menjalani tindakan operasi. Dari 32 kasus yang disaring, sebagian besar di antaranya adalah hernia, tumor jaringan lunak, gangguan prostat, dan pembesaran kelenjar tiroid.
Namun tak semua bisa langsung ditangani. Dua kasus gangguan prostat, misalnya, harus dirujuk ke rumah sakit lanjutan karena ditemukan indikasi keganasan berupa kanker prostat dan kanker kandung kemih.
“Kami mengambil keputusan ini untuk keselamatan pasien, karena mereka membutuhkan penanganan yang lebih kompleks,” ujar dr. Sarifudin Ahmad, Spesialis Anestesi dari tim Yankes Bergerak.
Yang menarik, seluruh operasi dilakukan di atas kapal Gandha Nusantara 2. Di sinilah teknologi bertemu keterbatasan geografis. Kapal ini bukan sekadar transportasi laut, tetapi menjadi simbol inovasi pelayanan publik—menjembatani masyarakat di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) dengan layanan kesehatan berkualitas.
Puluhan warga Raas terlihat mengantarkan keluarga mereka ke kapal. Beberapa datang dengan perahu kecil, sementara yang lain berjalan kaki dari desa sekitar dermaga. Ada senyum gugup, namun juga rasa syukur dan haru menyelimuti wajah mereka. Bagi sebagian warga, ini adalah pertama kalinya mereka mendapat layanan kesehatan dari dokter spesialis secara langsung.
“Kami bersyukur karena warga kami bisa merasakan layanan medis seperti ini tanpa harus ke kota. Ini sangat membantu kami,” ungkap salah satu warga Raas yang mendampingi ibunya untuk menjalani operasi hernia.
Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung hingga 19 Mei 2025, dan tak hanya fokus pada tindakan medis, tetapi juga edukasi dan penyuluhan kesehatan kepada warga setempat. Dukungan dari berbagai pihak, mulai dari tenaga medis provinsi, rumah sakit mitra, hingga petugas Puskesmas, menjadi kunci suksesnya misi kemanusiaan ini.
Dengan layanan seperti ini, Pemprov Jatim berharap tidak ada lagi wilayah yang merasa terpinggirkan dalam hal hak dasar kesehatan.
“Kami ingin membuktikan bahwa layanan kesehatan bisa menjangkau semua warga, bahkan hingga ke pulau-pulau terpencil seperti Raas,” tutup dr. Sarifudin. (why)