Sidoarjo, Nusantaradigital.online- Istilah Humas (Hubungan Masyarakat) sudah tidak asing lagi kita dengar pada era sekarang ini, hal tersebut tidak lepas dari arus informasi yang sebegitu derasnya dan harus mudah untuk diakses sehingga membutuhkan peran Humas yang cakap untuk menyampaikan informasi dan kebijakan-kebijakan dari lembaganya kepada masyarakat luas. Kegiatan yang mengarahkan tentang pendekatan komunikasi dengan publik atau masyarakat luas menjadi tanggung jawab seorang Humas.
Humas diartikan sebagai sebuah seni berkomunikasi (art of communication) dengan publik guna membangun saling pengertian, menghindari kesalahpahaman dan persepsi sekaligus membangun citra positif sebuah organisasi.
Hal ini sejalan dengan teori Rex Harlow daam Gassing dan Suryanto dalam Leliana & Gogali (2019), bahwa hubungan masyarakat merupakan fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antar organisasi dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan, kerjasama, melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan atau permasalahan, membantu manajemen untuk mampu menanggapi opini publik, mendukung manajemen untuk mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam menganstisipasi kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama.
Berdasarkan teori diatas Humas harus memiliki kepekaan yang lebih dalam membaca situasi disekitarnya, hal ini untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugasnya sehari-hari, baik itu untuk melaksanakan publikasi kegiatan lembaga, menjawab pertanyaan publik terkait tugas pokok dan fungsi lembaga, menyelesaikan permasalahan-permasalahan lembaga yang terkait dengan kehumasan, dan sederet tugas-tugas lainnya yang tekait dengan fungsi seorang Humas. Yang tidak kalah pentingnya Humas harus memiliki mental yang tangguh dan tidak mudah baperan jika menghadapi situasi yang kurang mendukungnya, Humas harus selalu berpikiran positif dan jernih sehingga dapat mengambil keputusan yang cepat dan tepat untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Dikutip dari Sukardi (2014), Humas mempunyai unsur fungsi utama diantaranya 1) Memberikan penerangan kepada masyarakat dalam pengembangan organisasi, 2) Melakukan persuasi untuk mengubah sikap perbuatan publiknya secara langsung, dan 3) Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan/lembaga organisasi sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya.
Berdasarkan unsur fungsi tersebut maka suatu organisasi sebagai sebuah sistem mutlak diperlukan Public Relation atau Humas guna membangun hubungan yang dinamis dan sinergis diantara unsur-unsur yang melingkupi sistem tersebut.
Humas harus berwawasan luas dan luwes dalam bertutur kata, karena Humas adalah salah satu cerminan dari baik/buruknya suatu lembaga, minimal jika Humas tersebut masih kurang dalam wawasan tapi dia mampu menjadi fasilitator yang baik antara publik dengan unit yang menguasai informasi yang dibutuhkan, sehingga pelayanan publik terkait kebutuhan informasi tetap dapat tercapai dengan maksimal, tidak sampai terjadi miss informasi yang tentunya dapat merugikan semua pihak-pihak terkait.
Posisi humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh suatu organisasi. Maka dari itu dalam suatu organisasi humas memiliki urgensi dalam mendukung keberhasilan suatu organisasi salah satunya yakni organisasi pemerintahan.
Menurut Kasmirus (2013), mengungkapkan peranan humas di lingkungan pemerintahan menjadi urgensi dalam membangun citra positif bangsa dan negara. Apalagi dewasa ini pemerintah tengah menghadapi berbagai persoalan kemasyarakatan yang mendasar terutama melalui hal pelayanan publik. Upaya revitalisasi peranan kehumasan menjadi tuntutan yang mendesak pada saat ini untuk wajib dilaksanakan di semua instansi pemerintah. Hal ini dijadikan sebagai momentum strategis untuk melakukan perubahan tatanan peranan kehumasan yang dapat bersinergi secara efektif.
Urgensi dari humas dalam pelayanan publik dijadikan sebagai sarana media relations antara kepentingan masyarakat dengan pemerintah. Terutama di era keterbukaan informasi seperti ini, dimana masyarakat sudah semakin kritis terhadap pemberitaan, maka peran humas sangat penting sebagai layanan publik untuk memberikan informasi yang jelas dan sesuai fakta yang ada di suatu lembaga pemerintah maupun organisasi lainnya, dengan cara yang baik dan benar agar dapat diterima publik.
Sasaran humas merupakan publik internal dan eksternal, dimana secara operasional humas bertugas untuk membina hubungan harmonis antara pemerintah dengan masyarakat dan mencegah timbulnya rintangan psikologis yang mungkin terjadi diantara keduanya.
Dengan demikian kehumasan atau Humas Pemerintah harus memiliki sifat keterbukaan atas informasi dan didukung dengan sumber daya aparatur yang berakhlak dan bijak dalam menjalankan perannya untuk memberikan sebuah pelayanan publik yang maksimal, serta mampu mendukung kerjasama antar instansi baik internal diantara unit kerja di dalamnya maupun eksternal dengan instansi-instansi terkait lainnya.
Humas diharapkan dapat menjaga komunikasi dua arah terpelihara dengan baik sehingga tujuan organisasi dapat tercapai sehingga trust masyarakat semakin meningkat yang pada akhirnya dapat memperkuat posisi lembaganya di mata publik.
Penulis : Arief Setiawan, S.Kom., M.Sos
(Pranata Humas Ahli Muda Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur)