Surabaya Jadi Tuan Rumah Pembentukan Destana 2025, Komisi E DPRD Jatim Dorong Penguatan Ketahanan Daerah

Surabaya, Nusantaradigital.online – Suasana hangat dan penuh semangat menyelimuti Kelurahan Tambak Sarioso, Kecamatan Asemrowo, Surabaya, saat digelarnya pembukaan kegiatan Pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) Tahun 2025, Rabu (11/6). Kegiatan yang berlangsung hingga 17 Juni ini menjadi tonggak penting dalam upaya memperkuat ketahanan masyarakat Surabaya terhadap potensi bencana.

Acara dibuka secara resmi dengan serangkaian seremoni, termasuk menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Tangguh, laporan panitia oleh BPBD Provinsi Jawa Timur, serta sambutan dari perwakilan BPBD kota dan unsur Forkopimca Asemrowo. Dalam kesempatan istimewa ini, hadir pula anggota Komisi E DPRD Jawa Timur, Cahyo Harjo Prakoso, S.H., M.H., dari Fraksi Gerindra yang memberikan sambutan inspiratif sekaligus membuka kegiatan secara simbolis.

“Negara yang kuat tidak hanya dilihat dari aspek keamanan dan kedaulatan, tetapi juga dari kemampuannya menghadapi dan mengelola potensi bencana,” tegas Cahyo dalam pidatonya.

Ia menekankan pentingnya sinergi lintas sektor melalui pendekatan Pentahelix—melibatkan unsur pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat, dan media massa—dalam membangun resiliensi masyarakat. Menurutnya, pendekatan kolaboratif ini sangat relevan untuk menjawab tantangan nyata di lapangan, termasuk keterbatasan sumber daya manusia dan anggaran yang kerap dihadapi daerah.

“BPBD tidak bisa bekerja sendiri. Masyarakat, termasuk kita semua di sini, adalah kunci. Oleh karena itu, kegiatan Destana ini sangat strategis karena membangun kapasitas warga agar bisa bertindak cepat, tepat, dan mandiri dalam menghadapi bencana,” lanjut Cahyo.

 

Kegiatan hari pertama difokuskan pada sesi pembukaan dan pemaparan materi dari berbagai narasumber, antara lain:

  • Kolaborasi Pentahelix dalam Pengurangan Risiko Bencana oleh Anggota Komisi E DPRD Jatim

  • Potensi Bencana Daerah dan Kebijakan Penanggulangan oleh Kepala Pelaksana BPBD Kota Surabaya

  • Urgensi dan Capaian Destana oleh Kepala Seksi Pencegahan BPBD Kota Surabaya

  • Sejarah Kejadian Bencana di Kelurahan Tambak Sarioso oleh Lurah setempat

Sementara itu, hari-hari berikutnya akan diisi dengan pelatihan teknis bersama fasilitator dan 30 peserta dari unsur masyarakat, yang mencakup penyusunan kajian risiko bencana, rencana aksi komunitas, SOP peringatan dini dan evakuasi, pelatihan PPGD dan rescue, hingga pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Kelurahan.

 

Sebagai simbol dukungan terhadap keberlanjutan program Destana, DPRD Jawa Timur juga menyerahkan 100 bibit pohon produktif kepada Kelurahan Tambak Sarioso, yang diterima langsung oleh Lurah dan jajaran perangkat kelurahan.

 

“Semoga kegiatan ini bukan hanya seremoni, tapi benar-benar menjadi langkah nyata kita bersama dalam menjaga dan melindungi masyarakat Surabaya. Mari jadikan Destana bukan hanya program, tapi gerakan bersama,” tutup Cahyo Prakoso.

 

Kegiatan Destana di Surabaya ini menjadi bagian dari komitmen Jawa Timur untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan dan responsif terhadap bencana di tingkat komunitas, sekaligus menjadi contoh kolaborasi konkret antara legislatif, eksekutif, dan masyarakat dalam membangun ketahanan daerah. (why)

By why hum

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights