Surabaya, Nusantaradigital.online – Tepat pada tanggal 27 Nopember 2024 rakyat Jawa Timur akan memilh pemimpinya yaitu gubernur dan wakil gubernur untuk periode 2024 – 2029 secara langsung, insya Allah sisa waktu sekitar satu minggu sampai hari H nya nanti rakyat Jatim masih dalam lindungan Tuhan YME dengan suasana tenang, aman, tentram dan damai . Saat ini adalah moment yang tepat kesempatan ini harus dimanfaatkan kepada calon gubernur dan wakil gubermur Perlihatkan kepada rakyat Jatim bahwa pribadinya adalah sosok yang mempunyai akhlaq yang tinggi, komitmen, konsekwen dengan ucspannya mereka tidak usah obral janji, karena janji harus dipenuhi apalagi sebagai seorang pemimpin harus mempertanggungjawabkan baik didunia maupun diakherat besuk .
Rakyat sekarang sudah semakin pintar, selektif dan tidak bisa dibohongi lagi sosok seorang calon gubernur dan wakil gubernur harus semakin terbuka warga mendambakan seorang pemimpin yang selalu berpihak kepada rakyatnya, warga sudah punya kesadaran politik yang rasional berdasarkan pengalaman yang lalu-lalu tentunya dengan harapan siapapun yang akan menjadi pemenang adalah sosok yang benar-benar tidak ingkar janjinya dan melaksanakan kekuasaanya dengan amanah . Hal tersebut sebagai konsekwensi dari pemilhan gubernur dan wakil gubernur secara langsung. Karena rakyat sudah mendelegasikan kewenanganya dengan tugas memimpin daerah dengan mengatur kehidupanya warga Jatim. Insya Allah kita seluruh yang telah berhak memilih dapat menentukan pilihanya dengan tepat, dalam arti kata ojok salah milih (jangan salah pilih).Demi untuk kemaslahatan rakyat Jawa Timur, menuju Baldatun Toyyibatun Warobbun Ghofur warga Jatim yang adil dan makmur, aman tentrem dan sejahtera amin .
Coba amati, masyarakat pemilih berbondong bondong datang ke tempat pemungutan suara (TPS) tergerak karna lebih pada insting kerakyatanya saja bahwa di Jawa Timur mereka sedang punya gawe politik untuk memilih calon pemimpin terbaiknya. “dengan satu harapan bahwa siapa tau muncul pemimpin yang beneran yang manusia dan mau nguwongne/memanusiakan rakyat jatim yang jumlahnya sekitar puluhan juta itu . Tulisan ini bukan sedang menyoal atau menganalisa siapa yang menang dan kalah, atau tentang perkoalisian partai ini dengan itu, tak peduli siapa saja tim suksesnya, terserah soal visi misi yang di debatkan seperti apa, juga apa yang di sebut dengan serangan fajar /subuh dan sebagainya tapi yang sedang terbaca ini lebih merefleksikan budaya demokrasi atas pemilihan gubernur/calon wakil gubernur Jatim yang bakal digelar pada 27 November 2024.”nantinya setelah ada yang terpilih oleh rakyat Jatim sedang ditunggui sejumlah janji yang pernah diobral di atas panggung dalam kampanye kemarin. Untuk pemilihan gubernur/wakil gubernur lebih menajamkan semua indera dan nalurinya bahwa seorang pemimpin sejauh mungkin menghindari pepatah habis manis sepah dibuang kepada warganya. artinya, kejujuran, ketulusan, kebersahajaan dan keikhlasan warga yang akan menyontreng di bilik TPS jangan di balas dengan kebohongan, kemunafikan dan ketidakjujuran pemimpinnya.
bila dalam pilgub itu warga telag menunaikan kejujuran seharusnya bagi pemimpin harus berlipat ganda kejujurannya dibanding yang di pimpinannya . Sekali lagi, atas nama masyarakat Jatim juga titip pesan kepada Gubernur terpilih nanti Jangan hanya bisa menyanyikan lagu padamu negeri saja tanpa melaksanakan kedalam realitas sosial. Itu penting, sebab sejat inya, siapapun gubernurnya lima tahun kedepan yang akan menggubenuri warga Jatim ini harus paham betul bahwa posisi sos- ialnya sebagai gubernur itu tak lebih sekedar melayani warganya, memberi makanan penuh gizi agar jiwa dan raga masyarakat Jatim merasa kenyang, menyediakan hak hidup yang layak, menjaga kemartabatan warga jangan sampai hak- hak dasar itu terabaikan dalam kepemimpinannya. Gubernur adalah manusia terpilih dan memiliki sejumlah keunggulan di atas rata-rata kebanyakan orang. Dan orang banyak itu bernama masyarakat Jatim yang jumlah- nya puluhan juta yang ini jelas- jelas menggantungkan harapan dan menunggu jawaban atas kenyataan keberagaman sulitnya hidup, masyarakat banyak butuh survive, tak ingin mati sia-sia terpinggirkan dan konyol terhimpit ketidak berdayaan biaya hidup yang semakin hari mengintainya. “Bagi warga Jawa Timur silakan untuk memilih pemimpinya, semoga!. *** Penulis : Hari Kasmudji – Wartawan Surat Kabar Lintas Nusantara