Peran Media Sosial dalam Perkembangan Industri Pariwisata Nasional

oplus_3

JK Rowling, Penulis terkenal asal Inggris yang beken dengan novel karyanya mengenai penyihir bernama Harry Potter pernah berkata “Dunia ini penuh dengan hal-hal indah yang belum kamu lihat. Jangan pernah menyerah pada kesempatan untuk melihat mereka”. Ungkapan itu mungkin akan terasa sulit untuk dilakukan di masa lalu saat semuanya masih serba terbatas dan serba tradisional, namun akan sangat mudah dilaksanakan di masa sekarang yang serba digital.

Puluhan tahun silam orang berwisata tanpa mengetahui informasi yang lengkap mengenai destinasi wisata yang akan ditujunya, namun saat ini hanya dengan bermodalkan jari jemari dan seperangkat gawai berupa ponsel pintar kita sudah dapat mengunduh informasi lengkap mengenai tempat-tempat yang akan dituju, merencanakan akomodasi disana seperti apa dan informasi-informasi penting lainnya terkait rencana perjalanan wisata kita.

 

Seiring dengan perjalanan waktu dan perkembangan teknologi maka perjalanan wisata telah mengalami proses evolusi dari yang semula hanya sebatas angan-angan dan susah untuk diprediksi menjadi bisa direncanakan sejak awal.

 

Dunia pariwisata di Indonesia untuk saat ini masih tergolong rendah dalam hal kreativitas dan inovasi untuk memperkenalkan wisata tersebut kepada masyarakat luas, baik domestik maupun mancanegara. Masih banyak spot-spot wisata menarik di Nusantara yang belum terekspos dan dikenal oleh masyarakat, contoh di Indonesia bagian timur yang menawarkan tujuan seperti Papua, Sumba, Maluku, dan lain sebagainya yang menawarkan destinasi wisata yang sangat memanjakan mata dan layak untuk kita kunjungi.

 

Pengenalan mengenai kondisi suatu tujuan wisata sangat berpengaruh besar pada pengambilan keputusan bagi calon wisatawan untuk memilih destinasi yang akan ditujunya, jika pengelola wisata menyediakan informasi yang dikemas menarik maka hal itu akan mendorong orang untuk semakin mengeksplore tempat wisata tersebut, dengan daya ketertarikan yang tinggi otomatis akan mengundang calon wisatawan untuk berdatangan ke lokasi wisata tersebut. Dengan meningkatnya informasi positif tentang suatu destinasi wisata di media sosial, maka citra destinasi wisata tersebut akan turut meningkat di masyarakat (Paludi, 2017 dalam Nasution, 2022).

 

Saat ini Instagram menjadi media yang paling efektif untuk menyebarkan informasi pariwisata karena secara tampilan cukup interaktif sehingga dapat menarik minat masyarakat untuk mengeksplorasi objek wisata di Indonesia (Kompas, 2015).

 

Promosi pariwisata yang dilakukan melalui media-media digital sangat potensial karena dapat mempengaruhi tingkat kunjungan pariwisata, hal ini sejalan dengan fakta dimana menurut data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang mengumumkan per tanggal 07 Februari 2024 lalu bahwa jumlah pengguna internet Indonesia tahun 2024 mencapai 221.563.479 jiwa dari total populasi 278.696.200 jiwa penduduk Indonesia tahun 2023, atau sekitar 79,5 persen dari total penduduk Indonesia adalah pengguna internet.

 

Hal ini tentunya jumlah yang sangat besar dan tentunya tiap tahun akan meningkat pesat seiring dengan perkembangan infrastruktur terhadap jaringan internet yang sangat pesat dan makin mempermudah akses internet dimanapun kita berada.

 

Kekuatan yang dimiliki oleh media sosial dalam menjangkau khalayak banyak, media sosial telah dilirik sebagai salah satu media pemasaran yang dapat diandalkan (Arifianto & Juditha, 2017). Media sosial lebih dapat digunakan dan diterima oleh siapapun (lebih user friendly), biaya yag dibutuhkan dengan mengiklankan melalui media sosial tidak sebanyak jika menggunakan media-media tradisional seperti televisi, radio, dan koran/surat kabar konvensional.

 

Para calon wisatawan lebih suka dan tertarik membaca ulasan-ulasan yang disampaikan oleh para pelancong pasca mereka berkunjung ke suatu tempat wisata daripada membaca iklan-iklan yang disampaikan oleh situs-situs yang menyampaikan informasi mengenai suatu tempat wisata, hal ini karena ulasan-ulasan yang disampaikan oleh para pelancong lebih objektif dan disertai dengan foto-foto yang lebih menggambarkan kondisi sebenarnya di lokasi daripada foto-foto yang disampaikan oleh situs-situs komersil yang tentunya hanya menampilkan yang baik-baik saja.

 

Mengacu pada fakta-fakta tersebut terlihat jelas bahwa internet dan media sosial memegang peranan penting dalam mempengaruhi keputusan seseorang untuk melakukan perjalanan wisata. Informasi yang beragam dan ulasan-ulasan yang disampaikan setelah melakukan perjalanan wisata banyak diperoleh melalui media sosial. Sedangkan informasi resmi mengenai fasilitas tempat wisata, reservasi tiketnya, dan akomodasi-akomodasi penunjang lainnya biasanya disampaikan melalui website resmi tempat wisata tersebut ada situs khusus yang melayani akomodasi perjalanan wisata seperti traveloka.com, tiket.com, booking.com, dan lain sebagainya.

 

Dengan pariwisata yang berkembang tentunya akan mengerek sektor-sektor lainnya seperti UMKM, perindustrian, dan perdagangan untuk bergerak naik, hal ini karena permintaan pasar yang meningkat untuk pemenuhan barang-barang kebutuhan para wisatawan tentunya membutuhkan produksi dan rantai pasok yang kuat.

 

Dengan meningkatnya permintaan terhadap 2 komponen tersebut tentunya akan mempengaruhi kehidupan ekonomi masyarakat disekitarnya yang semakin sejahtera seiring dengan bergeraknya sektor-sektor ekonomi di wilayah tersebut. Untuk itu menjadi pekerjaan bersama bagi kita semua untuk memaksimalkan potensi wisata nusantara menjadi salah satu booster pengungkit kenaikan kesejahteraan ekonomi masyarakat.

 

Penulis : Arief Setiawan, S.Kom., M.Sos.  (Pranata Humas Ahli Muda Dinas Koperasi dan   UKM Provinsi Jawa Timur)

By why hum

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights