Viral di Medsos, Dinsos Jatim Evakuasi Pak Yusuf dan Bayi Zafa dari Kolong Jembatan Aloha, Kini Dipulangkan ke Jombang

Sidoarjo, Nusantaradigital.online — Kisah menyentuh seorang pemulung bernama Yusuf dan bayi perempuannya, Zafa (11 bulan), yang tinggal di bawah kolong jembatan dekat Bundaran Aloha Sidoarjo, akhirnya berakhir bahagia. Setelah viral di media sosial, keduanya berhasil dievakuasi dan dipulangkan ke keluarganya di Mojoagung, Kabupaten Jombang.

Proses evakuasi dan pendampingan sosial ini melibatkan Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Timur, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga (DP3AK) Jatim, serta Dinsos Kabupaten Sidoarjo.

 

Berdasarkan hasil asesmen petugas sosial, Pak Yusuf telah hidup sebatang kara sejak kecil setelah kehilangan kedua orang tuanya. Sejak 2023, ia tinggal di kolong jembatan flyover Aloha dalam kondisi kumuh, penuh sampah, dan berdekatan dengan rel kereta api. Ia menolak berpindah tempat karena masih berpegang pada wasiat istrinya yang wafat di lokasi tersebut saat menunaikan salat subuh.

 

Situasi semakin memprihatinkan karena bayi Zafa mengalami luka di kaki kanan akibat ditabrak seseorang yang mabuk di kawasan Jati. Sejak lahir, Zafa tidak memiliki dokumen kependudukan dan hanya dirawat seadanya oleh ayahnya tanpa bantuan medis. Kondisi ini menjadi perhatian utama petugas sosial dan kesehatan.

 

Melalui rilis resmi Dinsos Jatim, pada Kamis (29/5), tim Jatim Social Care (JSC) melakukan pendekatan persuasif kepada Pak Yusuf. Setelah asesmen sosial dilakukan, ia dirujuk ke Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Sidoarjo untuk pemeriksaan kesehatan dan rekam biometrik. Hasilnya menunjukkan bahwa Pak Yusuf berasal dari Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, bukan Yogyakarta seperti yang sebelumnya ia klaim.

 

Sementara bayi Zafa dirujuk ke UPT Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Balita (PPSAB) Dinsos Jatim di Sidoarjo. Di sana, Zafa mendapatkan perawatan, dimandikan, diberi susu dan makanan hingga tertidur pulas. Setelah penanganan medis dan sosial selesai, ayah dan anak ini kembali dipertemukan di Liponsos.

 

Keesokan harinya, Jumat (30/5), keluarga Pak Yusuf dari Jombang datang menjemput. Pertemuan berlangsung haru. Keluarga baru mengetahui keberadaan Yusuf setelah kisahnya viral. Ia adalah anak kedua dari lima bersaudara dan selama ini putus komunikasi dengan keluarga. Sang kakak, Naziatul Lailiyah, yang bekerja sebagai buruh rongsok, menyatakan siap menampung dan merawat Yusuf dan bayi Zafa di rumahnya di Mojoagung. Suaminya, Sudartok, seorang kuli pengelolaan sampah, juga menyatakan dukungan penuh.

 

Kepala Dinsos Jatim, Restu Novi Widiani, turut hadir memberikan motivasi dan penguatan kepada keluarga. Ia menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk terus mendampingi proses rehabilitasi sosial Pak Yusuf dan memastikan hak-hak anak seperti Zafa terpenuhi.                 

“Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinsos Jatim menegaskan komitmennya dalam mendampingi proses rehabilitasi sosial dan pemberdayaan Pak Yusuf agar dapat bekerja secara layak. Selain itu, kesejahteraan bayi Zafa juga menjadi perhatian utama,” ujar Restu Novi.

 

Langkah selanjutnya, Pak Yusuf akan menjalani asesmen lanjutan oleh pekerja sosial di UPT PSBR (Pusat Sosial Bina Remaja) Jombang guna mendapatkan pelatihan keterampilan kerja. Ia sempat mengungkapkan bahwa dirinya memiliki keahlian di bidang bengkel. Karena itu, ke depan ia akan menerima bantuan stimulan melalui program Kewirausahaan Inklusif Produktif (KIP) dari Dinsos Jatim.

 

Untuk sementara, seluruh kebutuhan dasar Pak Yusuf telah dipenuhi. Diharapkan, proses pemberdayaan ini dapat mengubah hidupnya menjadi lebih mandiri dan produktif, sekaligus menjadi pelajaran berharga agar kasus serupa tidak terulang di masa mendatang. (why)

 
 
 

By why hum

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights