Kopontren Naik Kelas, OPOP Jatim Sosialisasikan Ijin Koperasi Pondok Pesantren

Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) diharapkan Naik Kelas menjadi Koperasi yang sehat dan berkualitas. Hal ini terungkap pada kegiatan Penyuluhan Perkoperasian bagi Pondok Pesantren di Jawa Timur yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur pada Kamis (27/02/25).

Penyuluhan yang diselenggarakan di salah satu Hotel di Surabaya ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, Endy Alim Abdi Nusa. Dalam sambutannya Endy mengatakan bahwa Pondok Pesantren memiliki potensi yang besar, turut serta dalam pembangunan daerah. “Saya yakin Pondok Pesantren di Jawa Timur dapat mengembangkan potensi ekonominya agar mampu menjadi entitas yang mandiri dan memberi kontribusi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.” Ungkapnya.

 

Lebih lanjut Endy meyakinkan bahwa pemerintah provinsi jawa timur siap hadir untuk mewujudkan Kopontren naik kelas. “Kami beserta jajaran sudah menyiapkan berbagai fasilitasi untuk menaikkan kelas Kopontren di Jawa Timur. Salah satunya adalah fasilitasi badan hukum bagi koperasi yang baru berdiri” ujarnya.

 

Sementara itu, ditemui di sela-sela acara, Sekretaris OPOP Jawa Timur, Mohammad Ghofirin, mengapresiasi langkah Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur atas terselenggaranya Penyuluhan Perkoperasian untuk Kelompok Pondok Pesantren Jawa Timur tersebut. “Sebagai penggerak OPOP Jawa Timur, saya memberikan apresiasi kepada Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur yang telah menggelar kegiatan penyuluhan untuk Kopontren, karena dengan kegiatan ini dapat semakin menguatkan Kopontren supaya taat dan tertib pada regulasi yang berlaku,” ucap Ghofirin.

 

Gus Ghofirin menambahkan bahwa pengurus pesantren yang akan mendirikan Kopontren wajib memiliki niat yang baik. “Saya berharap semua yang mengikuti penyuluhan ini, baik yang luring maupun luring, punya niat yang benar dalam upaya mendirikan Koperasi. Jangan salah niat, pengurus pondok pesantren mendirikan kopontren hanya demi mendapatkan stimulan permodalan.” tegas Ghofirin.

 

Kegiatan ini memilik tujuan untuk memberikan wawasan tentang kelembagaan koperasi yang sesuai dengan regulasi, guna mendukung legalitas dan penguatan koperasi pondok pesantren di Jawa Timur. “Target ke depan setelah kegiatan penyuluhan ini, kopontren harus mengalami peningkatan. Kopontren yang pasif harus menjadi aktif, sementara yang sudah aktif harus berkembang menjadi koperasi yang unggul, sehat, dan berkualitas. Tidak hanya itu, Kopontren juga harus taat terhadap perizinan kelembagaan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku,” tutur Gus Ghofirin.

 

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para peserta, Zeinal Abidin dari Kopontren Nurul Huda Sumenep mengungkapkan bahwa penyuluhan ini memberikan wawasan baru yang sangat bermanfaat bagi pengembangan koperasi di lingkungan pondok pesantren.
“Acara ini sungguh luar biasa, Materi yang disampaikan sangat relevan dan memberikan wawasan yang mendalam, terutama tentang pendirian koperasi di pondok pesantren. Kami juga sangat mengapresiasi upaya OPOP Jatim dalam memfasilitasi pondok pesantren untuk mendirikan koperasi. Acara ini memberikan kami pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan pesantren dan masyarakat sekitar,” ujarnya penuh antusias.

 

Zeinal Abidin berharap agar pendampingan bagi kopontren tidak berhenti pada tahap penyuluhan ini saja. Menurutnya, keberlanjutan program sangat penting untuk memastikan koperasi pesantren dapat berkembang secara optimal. “Kami berharap OPOP Jatim dapat terus memberikan pendampingan dan dukungan kepada pondok pesantren dalam proses pendirian dan pengembangan koperasi. Kami yakin, dengan bimbingan yang tepat, koperasi pesantren akan mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi masyarakat,” harapnya.

 

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan koperasi pondok pesantren di Jawa Timur semakin berkembang dan mampu berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan pesantren serta masyarakat sekitar. Sinergi antara OPOP Jatim, Dinas Koperasi dan UKM, serta pondok pesantren menjadi kunci utama dalam membangun koperasi yang kuat, sehat, dan berdaya saing. (why)

By why hum

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights