BPBD Jatim Gelar SPAB di Situbondo dan Tuban, Edukasi Siswa tentang Mitigasi Bencana

Setelah sukses digelar di lebih dari lima daerah, program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang diinisiasi BPBD Jawa Timur kini menyasar dua daerah lainnya, yakni Situbondo dan Kabupaten Tuban. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, Selasa-Rabu (18-19/2/2025), dilaksanakan di SMAN 1 Situbondo dan MA Al-Qudsiyah Klotok Tuban.

Di Situbondo, acara dibuka oleh anggota DPRD Jatim, Zeiniye, yang didampingi Plt. Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) BPBD Jatim Dadang Iqwandy, Kalaksa BPBD Kabupaten Situbondo Sruwi Hartanto, serta Kepala SMAN 1 Situbondo, Dwi Retno Susanti. Sementara itu, di Kabupaten Tuban, SPAB dibuka oleh Kalaksa BPBD Kabupaten Tuban, Sudarmaji, bersama Kepala MA Al-Qudsiyah, Achmad Baidhowi.

 

Anggota DPRD Jatim, Zeiniye, mengapresiasi pelaksanaan program ini, terutama di SMAN 1 Situbondo yang berada di wilayah rawan banjir. Menurutnya, edukasi kebencanaan sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan siswa dalam menghadapi potensi bencana.

 

“Harapannya, edukasi ini dapat menambah literasi siswa dalam pengurangan risiko bencana serta meningkatkan kapasitas warga sekolah dalam menghadapi bencana. Kami juga berharap, ilmu yang diperoleh dari pelatihan ini bisa ditularkan kepada siswa lainnya,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Kamis (20/2/2025).

 

Sementara itu, Plt. Kabid PK BPBD Jatim, Dadang Iqwandy, melaporkan bahwa kegiatan SPAB ini merupakan bagian dari rangkaian 10 titik pelaksanaan SPAB di Jawa Timur. Selain program ini, BPBD Jatim juga akan mengadakan Pelatihan Training of Trainer (ToT) SPAB bagi para guru di Jawa Timur agar mereka dapat menjadi agen edukasi kebencanaan di sekolah masing-masing.

 

Seperti kegiatan sebelumnya, pelaksanaan SPAB ini mencakup simulasi evakuasi bencana gempa bumi dan pemadaman api. Selain itu, BPBD Jatim juga menyerahkan bantuan berupa rambu titik kumpul, rambu jalur evakuasi, poster kebencanaan, Majalah Tangguh, serta Buku Saku Pengenalan Bencana sebagai sarana edukasi lebih lanjut bagi siswa dan tenaga pendidik.

 

Dengan adanya program ini, diharapkan kesadaran akan mitigasi bencana di lingkungan sekolah semakin meningkat, sehingga sekolah-sekolah di Jawa Timur semakin tangguh dalam menghadapi potensi bencana di masa mendatang. (why)

By why hum

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights