BPBD Jatim Gelar Satuan Pendidikan Aman Bencana di 10 Daerah

Mojokerto, Nusantaradigital.online – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur kembali menggelar kegiatan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) tahun ini. Program peningkatan kapasitas kebencanaan yang ditujukan bagi warga sekolah ini menyasar 10 sekolah di 10 daerah di Jawa Timur.

Kegiatan SPAB secara resmi dibuka oleh Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim, Gatot Soebroto, di SMKN 1 Pungging, Kabupaten Mojokerto, pada Kamis (13/2/2025). Acara ini juga dihadiri oleh anggota Komisi E DPRD Jatim Suwandi Firdaus, Kalaksa BPBD Kabupaten Mojokerto Yoi Afrida, Kepala Sekolah SMKN 1 Pungging Muharto, serta Plt. Kabid PK BPBD Jatim, Dadang Iqwandy.

 

Dalam sambutannya, Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto memaparkan bahwa terdapat 14 potensi bencana di Jawa Timur, di antaranya banjir, banjir bandang, longsor, gempa bumi, tsunami, angin puting beliung, serta erupsi gunung api. Mayoritas bencana tersebut juga berpotensi terjadi di Kabupaten Mojokerto, termasuk di Kecamatan Pungging.

 

“Untuk mengantisipasi bencana, diperlukan peningkatan kapasitas masyarakat melalui pelatihan dan sosialisasi, seperti yang dilakukan dalam pelaksanaan SPAB ini. Warga sekolah, baik guru, siswa, maupun petugas keamanan, diharapkan memahami langkah mitigasi yang harus diambil saat terjadi bencana,” jelas Gatot.

 

Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya mengenali ancaman bencana dan strategi mitigasi yang tepat. “Siapa berbuat apa, itu penting diketahui. Maka, kenali ancamannya, siapkan strateginya, kurangi risikonya, dan siap untuk selamat,” tambahnya.

 

Sementara itu, anggota Komisi E DPRD Jatim, Suwandi Firdaus, mengapresiasi pelaksanaan SPAB yang menyasar warga sekolah. Menurutnya, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para siswa dalam mengenali berbagai jenis bencana serta cara menghadapinya.

 

“Kami sangat mendukung upaya kesiapsiagaan bagi para siswa ini dan berharap kegiatan ini dapat terus dilakukan setiap tahun,” ungkap Suwandi.

 

Selain di Mojokerto, kegiatan serupa juga dilaksanakan di Sekolah Luar Biasa (SLB) Muhammadiyah Jombang pada hari yang sama. Sebelumnya, SPAB telah diselenggarakan di Kabupaten Jember, Kabupaten Malang, Blitar, Ponorogo, dan Trenggalek.

 

Pelaksanaan SPAB di setiap lokasi berlangsung selama dua hari, mencakup penyampaian materi di dalam dan luar kelas. Materi yang diberikan mencakup pengenalan potensi bencana melalui Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena), serta simulasi evakuasi gempa bumi dan pemadaman api. Selain itu, peserta juga menerima rambu titik kumpul, rambu jalur evakuasi, poster kebencanaan, Majalah Tangguh, dan Buku Saku Pengenalan Bencana.

 

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan warga sekolah dapat lebih siap dan tanggap dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana di lingkungan mereka. (why)

By why hum

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights