Gresik, Nusantaradigital.online- Akhir pekan lalu, tepatnya, Sabtu (30/3/2024), Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menggelar Bakti Sosial (Baksos) untuk warga terdampak gempa di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik.
Dalam upaya membantu warga yang terdampak gempa di Pulau Bawean, TNI Angkatan Laut (AL) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah menggelar kegiatan bantuan sosial (bansos) bagi para korban. Acara ini dihadiri oleh Pejabat Sementara (Pj.) Gubernur Jawa Timur beserta jajaran dan merupakan langkah konkret dalam mendukung pemulihan pasca-bencana di wilayah terdampak.
Bantuan sosial yang diselenggarakan oleh TNI AL ini merupakan wujud kepedulian dari para prajurit untuk membantu meringankan beban warga yang terdampak gempa bumi di Pulau Bawean.
Acara penyaluran bansos ini dihadiri oleh Pejabat Sementara (Pj.) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, yang secara langsung turut serta dalam kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, Adhy menyampaikan rasa terima kasih kepada TNI AL atas dedikasi dan kerja keras mereka dalam memberikan bantuan kepada warga terdampak.

Turut hadir, Bupati Gresik Fandi Ahmad Yani, dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Jatim, termasuk Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto.
Dalam baksos ini, TNI AL secara khusus menggelar berbagai layanan kesehatan gratis untuk warga masyarakat Bawean sekaligus juga menggelar layanan trauma healing khusus untuk anak-anak.
Tidak hanya itu, KSAL Muhammad Ali juga menyerahkan bantuan, berupa, bahan pangan, selimut, pakaian dan lain sebagainya sebanyak 11 truk yang diangkut menggunakan KRI Teluk Banten 516 dari Lantamal V Surabaya menuju Bawean.
Dalam kesempatan yang sama, BPBD Jatim juga menyerahkan bantuan logistik berupa 100 dus air mineral dan 3.500 terpal.
KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali menyampaikan, kegiatan baksos ini merupakan bagian dari kepedulian TNI AL untuk meringankan beban masyarakat Bawean. Sebab Pulau Bawean ini merupakan wilayah yang mengalami dampak paling parah .
Pj. Gubernur Adhy mengatakan, upaya penanganan gempa di Pulau Bawean baik yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah, Provinsi, Pusat, dan stakeholder terkait telah berjalan maksimal.

Pemprov Jatim juga selalu memastikan ketercukupan kebutuhan logistik, hingga bantuan psikososial untuk para korban gempa yang saat ini masih banyak yang mengungsi.
Sementara, berdasar data Pusdalops BPBD Jatim, hingga Sabtu (30/3), jumlah pengungsi di Pulau Bawean tercacat sebanyak 34.149 jiwa, meliputi, anak-anak sebanyak 10.485 jiwa, dewasa 18.599, dan lansia 5.065.
Jumlah pengungsi yang banyak ini dikarenakan gempa susulan (aftershock) yang masih terus terjadi hingga Sabtu (30/3) pukul 12.00 WIB yang masih tercatat sebanyak 387 kali. (why)