Kabar Bahagia, Dua Jurnal Unusa Naik Peringkat Akreditasi SINTA

Surabaya, Nusantaradigital.online — Kabar membanggakan kembali datang dari Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), khususnya dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM). Pada bulan Ramadan lalu,

LPPM Unusa menerima Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nomor 10/C/C3/DT.05.00/2025 tentang Peringkat Akreditasi Jurnal Ilmiah Periode I Tahun 2025.

 

Kepala Bidang 4 LPPM Unusa, Dr. Fifi Khoirul Fitriyah, menyampaikan bahwa terdapat dua jurnal Unusa yang mengalami peningkatan akreditasi. “Jurnal Education and Human Development naik peringkat dari SINTA 3 menjadi SINTA 2, sementara Nursing and Holistic Care memperoleh akreditasi baru di SINTA 3,” ungkapnya di Surabaya, Rabu (9/4/2025).

Lebih lanjut, dari surat keputusan tersebut, Unusa kini memiliki satu jurnal yang telah terindeks Scopus dan SINTA 1, yaitu Indonesian Journal of Medical Laboratory Science and Technology (IJMLST). Satu jurnal lainnya, Environmental Technology Management (ETM), telah terindeks di California Birth Index (CABI), dan sebanyak 11 jurnal telah terindeks di Directory of Open Access Journals (DOAJ).

 

Dr. Fifi menjelaskan bahwa dari total 16 jurnal yang dikelola Unusa, 14 di antaranya telah terakreditasi SINTA. Dua jurnal berada di peringkat SINTA 2, yaitu Child Education Journal (CEJ) dan Education and Human Development Journal (EHDJ). Lima jurnal terakreditasi SINTA 3, yakni Jurnal Ilmiah Kesehatan (Journal of Health Sciences), Business and Finance Journal, Journal of Islamic Civilization, Medical Technology and Public Health Journal, serta Nurse and Holistic Care.

 

Sementara itu, empat jurnal berada pada peringkat SINTA 4, yaitu Accounting and Management Journal, International Islamic Medical Journal, Applied Technology and Computing Science Journal, dan Medical and Health Science Journal. Dua jurnal lainnya berada pada SINTA 5, yakni Community Development Journal dan Journal of Health Community Service.

 

“Perjalanan untuk membawa jurnal-jurnal Unusa hingga mencapai titik ini bukanlah hal yang mudah. Diperlukan proses panjang, mulai dari yang awalnya tidak terakreditasi hingga kini sebagian besar telah terakreditasi bahkan terindeks Scopus,” ujar Dr. Fifi, yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Relawan dan Pengelola Jurnal PTNU (ARJUNU).

 

Ia menambahkan bahwa Unusa secara rutin mengadakan pelatihan dan workshop bagi para editor melalui ARJUNU, RJI, maupun Kementerian. Dukungan dari pimpinan universitas turut memperkuat langkah LPPM, khususnya bidang 4, dalam meningkatkan kualitas jurnal.

 

Selain pelatihan, strategi lain yang ditempuh adalah membangun kerja sama antarkampus, baik dari Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU), perguruan tinggi swasta (PTS), maupun negeri (PTN), termasuk pada level internasional. “Kami juga telah menjalin kolaborasi dengan banyak editor dari berbagai negara dan benua untuk meningkatkan keragaman (diversity) pada penulis, editor, dan reviewer,” pungkasnya.

 

Tahun ini, lanjut Dr. Fifi, Unusa bertekad untuk mendaftarkan lebih banyak jurnalnya ke dalam indeksasi internasional seperti Scopus. (why)

By why hum

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified by MonsterInsights