Sidoarjo, Nusantaradigital.online- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur merayakan ulang tahun ke-15 dengan komitmen baru untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan kinerjanya. Perayaan ulang tahun ini tidak hanya menjadi momentum refleksi atas 15 tahun pengabdian, tetapi juga sebagai awal dari komitmen baru untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Dalam sambutannya pada peringatan ulang tahun yang digelar di kantor BPBD Jawa Timur, Kepala BPBD Jawa Timur, Gatot Soebroto, menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas SDM dan kinerja dalam menghadapi berbagai bencana.
“Ulang tahun ke-15 BPBD Jawa Timur adalah saat yang tepat bagi kita untuk melihat kembali perjalanan kita dan merencanakan langkah-langkah kedepan. Salah satu fokus utama kita adalah peningkatan kapasitas SDM dan kinerja agar kita semakin siap dan mampu menghadapi berbagai bencana dengan lebih baik,” ujarnya.
Dalam rangka memperkuat kapasitas SDM, BPBD Jawa Timur telah merencanakan berbagai program pelatihan dan pendidikan bagi petugas dan relawan bencana. Program-program tersebut meliputi pelatihan penanggulangan bencana, manajemen resiko, evakuasi darurat, serta penggunaan teknologi dalam penanggulangan bencana.
Selain itu, BPBD Jawa Timur juga akan memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak terkait, termasuk Pemerintah, TNI, Polri, organisasi relawan bencana, dan pihak swasta, guna meningkatkan sinergi dalam penanggulangan bencana.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana. Semoga dengan adanya kegiatan ini, masyarakat semakin siap dan mampu menghadapi berbagai bencana dengan lebih baik,” tambah Gatot
Kalaksa Gatot juga memaparkan sesuai dengan tema dari rakor BNPB bahwa dibutuhkan kerjasama, bersinergi dan berkolaborasi dengan semua pihak serta menjadikan penggunaan teknologi dan inovasi dalam penanganan bencana.
Tidak hanya itu, di usia yang menginjak 15 tahun ini BPBD Jatim terus mengevaluasi apa saja yang belum tuntas dan sempurna ini. “Saya minta kepada sekretaris dan para kepala bidang agar bisa menyesuaikan dengan arahan kepala BNPB maupun harapan dari pak wapres kemarin pada saat rakornas PB. Memang dari usia kami terhitung remaja, tetapi dari evaluasi, kita lakukan secara berjenjang setiap tahun terkait dengan apa yang sudah dilaksanakan di lapangan,” jelasnya.
Maka, salah satu point yang sangat penting menurut Gatot adalah peningkatan SDM, dengan meningkatkan kapasitasnya dalam hal penanganan bencana karena potensi ancaman bencana di Indonesia khususnya di Jawa Timur dengan adanya krisis global bisa saja yang saat ini ancaman bencana yang hanya 14 ancaman saat ini bisa bertambah dan bisa muncul ancaman baru salah satu contohnya adalah krisis pangan.
“Krisis pangan ini sekarang dialami hampir oleh dunia dan termasuk Indonesia dan ini adalah merupakan salah satu ancaman dari bencana baru. Oleh karena itu kita selaku insan yang bergerak di bidang kemanusiaan dalam hal ini penanganan bencana juga harus berpikir dan ikut terlibat dalam penanganan bencana ataupun krisis pangan tersebut,”imbuhnya.
Disamping itu juga ada kemungkinan dengan munculnya wabah atau potensi ancaman baru yang nantinya memerlukan keahlian dari BPBD, sehingga inovasi dalam penanganan bencana tetap harus ditingkatkan dengan cara membuka akses ke semua pihak dengan mencari tahu apa saja ancaman bencana yang ada di dunia luar dan juga cara penanganannya seperti apa serta pemanfaatan teknologinya bagaimana. Inovasi dan keterbukaan terhadap semua ancaman itu sangat penting dalam hal menungjang pekerjaan di dalam penanganan bencana.
“Alhamdulillah selama 5 tahun ini indeks resiko bencana (IRB) yang ada di Jawa Timur terus menurun, ini semua merupakan bentuk keberhasilan kita dalam penanganan bencana, tetapi sekali lagi saya sampaikan bahwa BPBD tidak bisa bekerja sendiri, BPBD harus bersama-sama dengan semua pihak baik dengan akademisi, masyarakat, pemerintah, dunia usaha dan juga media. Di setiap pertemuan saya selalu meminta support dari semua pihak akan kinerja dari BPBD, sehingga dari IRB yang ada, kita tahu bahwasanya kolaborasi itu sudah tampak jelas keberhasilannya dengan pengurangan indeks resiko bencana dan juga perhatian dari kab/kota semakin tinggi dengan melihat dari ketangguhan dari kab/kota serta di indeks ketangguhan daerah sangat meningkat,”tutupnya.
Selamat ulang tahun ke-15 BPBD Jawa Timur! Semoga semakin kuat dan siap dalam menghadapi berbagai bencana di Jawa Timur. (why)